Skip to main content

Fosil Mamut Berbulu

Fosil Mamut Berbulu

Harta Berharga di Bawah Dataran Es 

Nama genus mamut berbulu Mammuthus (keluarga mamut) berasal dari kata Rusia kuno, mammut, yang berarti benda yang tersembunyi di bawah tanah, karena semua mamut berbulu dalam keadaan setengah terkubur dalam tanah saat ditemukan. Bentuk tubuh mamut berbulu mirip dengan gajah Afrika modern. Akan tapi karakteristik utama dari mamut (gajah purba) adalah seluruh tubuh mamut ditutupi oleh bulu panjang, memiliki dahi kepala yang tinggi, gigi seri melengkung yang berkelok-kelok, gigi geraham yang berjumlah lebih banyak dan rapat, mamut merupakan hewan herbivora.

Nenek moyang mamut berbulu muncul kira-kira 4 juta tahun lalu di Afrika. Kemudian secara perlahan, mamut bermigrasi ke seluruh Eropa dan Asia. Sekitar 1,8 juta tahun lalu, mamut melintasi Laut Bering menuju ke Amerika Utara. Terdapat banyak jenis mamut, ada mamut zona dingin di utara, juga ada mamut iklim sedang di selatan. Mamut zona dingin di utara memiliki bentuk tubuh yang lebih besar, beberapa diantaranya memiliki bahu yang yang tingginya bisa mencapai lebih dari 4,5 meter, sedangkan tipe mamut iklim sedang di selatan memiliki tubuh yang lebih kecil, seperti mamut Taiwan yang mana tinggi bahunya hanya berkisar 3 meter. Pada masa Pleistosen Akhir (catatan: pleistosen adalah suatu masa dalam skala waktu geologi), tiga jenis gajah, yaitu gajah Asia, gajah Afrika, dan mamut, hidup dalam waktu yang bersamaan. Akan tetapi, pada zaman es terakhir (sekitar 11.000 tahun yang lalu) mamut menghilang secara misterius dan punah dari muka bumi.  

Spesimen fosil mamut berbulu yang dipamerkan di Museum Nasional Taiwan berasal dari bagian utara Siberia yang terletak di Republik Sakha, subyek federal Rusia, dan spesimen tersebut dirangkai dari bagian tubuh dari mamut yang berbeda.