Skip to main content

Gedung pamer Land Bank awalnya merupakan Nippon Kangyo Bank cabang Taipei. Pembukaan cabang Nippon Kangyo Bank di kota Taipei dilakukan pada tanggal 12 Januari 1923, layanan utama bank adalah transaksi perbankan yang berkaitan dengan pembukaan lahan, konstruksi, pengairan serta pertanian, dan merupakan satu-satunya bank yang memberikan layanan keuangan di bidang properti serta pembukaan dan pengerjaan lahan, bertempat di Omotecho Nichome (kini merupakan persimpangan jalan antara Guan Qian Road dan Kai Feng Street).

Seiring dengan perkembangan industri keuangan serta meluasnya skala layanan, dengan dana yang cukup besar, maka gedung yang baru didirikan di Omotecho Itchome, dan pembangunan selesai pada tahun 1933. Setelah perang dunia kedua berakhir, pemerintah nasionalis mengambil alih bank, dan pada tanggal 1 September 1946 pemerintah mengubah nama bank menjadi Land Bank Taiwan dan kepemilikannya berubah menjadi badan usaha milik negara. Bank yang berada di lokasi tersebut menjadi bank pusat dan memiliki peran yang penting saat terjadinya reformasi pertanahan.

Kementerian Dalam Negeri menetapkan gedung ini sebagai cagar budaya tingkat ketiga di tahun 1991, kemudian kedudukannya berubah menjadi cagar budaya tingkat kota pemerintah kota Taipei di tahun 1997. Saat rancangan jaringan ‘Sistem Museum Taiwan’ disetujui, kerja sama antara Museum Nasional Taiwan dan Land Bank pun terjalin. Museum Nasional Taiwan bertanggung jawab melaksanakan renovasi dan melakukan pengawasan terhadap pengoperasian bangunan, dan gedung ini pun kemudian ditetapkan sebagai museum sejarah alam dan sejarah industri keuangan.

Renovasi gedung dilaksanakan dan dimulai pada tahun 2008 serta diselesaikan pada tahun 2009. Desain dan pengawasan renovasi dilakukan oleh arsitek Yang Ren Jiang melalui perusahaan yang dipimpinnya, sedangkan pelaksanaan renovasi dilakukan oleh perusahaan Fortune Construction Co. Ltd. Keunikan dari renovasi cagar budaya ini adalah:

1. Rangka bangunan berupa beton bertulang. Rangka ruang utama menggunakan bahan baja yang berbentuk seperti karakter Mandarin「人 」(arti harfiah dalam bahasa Indonesia: orang), menciptakan ruang yang luas tanpa pilar, rangka langit-langit ditopang oleh pilar yang terbuat dari beton bertulang, menciptakan suasana yang lapang dengan ketinggian yang mencapai 3 lantai.  

2. Teknik pemasangan dan penggantungan dinding luar berbahan batu alam sikat. Setiap bagian dinding batu alam sikat dicetak terlebih dahulu, saat beton bertulang telah rampung dicetak, kawat besi yang telah ditanam terlebih dahulu dimasukkan ke dalam cetakan dinding batu alam sikat dan dikunci dengan rapat, cetakan tersebut kemudian diisi dengan menambahkan batu-batu alam sikat, keuntungannya adalah lebih hemat, cepat, mudah dikerjakan serta kualitasnya lebih seragam.

3. Jendela besi. Terdapat roda-roda, kawat, dan besi pemberat yang tersembunyi di dalam rangka jendela, terdapat pengunci berat di satu sisi, dan pengunci anak jendela di sisi yang lain, menyeimbangkan berat dengan sistem katrol. Renovasi pada jendela dilaksanakan dengan menggunakan jendela yang terbuat dari besi dan dapat dibuka secara vertikal, kaca pada jendela dihias dengan menggunakan kawat timbul heksagonal, sangat bermanfaat untuk mengantisipasi pencurian dan mencegah kebakaran.

4. Cetakan papan hias dekorasi yang menggunakan gips dan tanah liat. Ukiran dekorasi terdapat pada atap di atas ruang utama layanan transaksi serta ukiran tanah yang menggunakan bahan gipsum terdapat pada pilar yang berada di dalam ruangan, kedua dekorasi tersebut menggunakan metode konstruksi kering, setelah cetakan selesai, bahan-bahan tersebut digantung dan dirakit menggunakan kawat tembaga, dan menggunakan perekat pada setiap lapisan, bagian yang direkatkan serta jaring baja dipasang pada rangka bangunan. Teknisi dari Jepang didatangkan ke Taiwan untuk dimintai pengarahan dalam hal teknologi renovasi selama perbaikan museum berlangsung. Saat melakukan pemeriksaan terhadap bahan material, dipilihlah bahan gipsum sintetis, serat hemp, dan menggunakan bahan silikon dalam membuat cetakan lunak, hal ini demi memudahkan produksi massal di kemudian hari. 

5. Sistem pendingin ruangan. Mesin-mesin fasilitas pendingin ruangan diserahkan dan diproduksi oleh Ebara Corporation, mesin-mesin pendingin ruangan ditempatkan di sebuah ruangan di barat laut bangunan bank lantai satu dan lantai dua. Pendingin utama lantai satu tersedia bagi ruang utama layanan transaksi, pendingin utama yang berada di lantai dua tersedia bagi ruang-ruang tambahan, terdapat pintu keluar udara yang tertanam di dalam dinding sistem pendingin ruangan, pintu masuk aliran udara berada di bawah tanah, menghindari pemasangan pipa-pipa pada lobby tengah yang ditinggikan, pipa-pipa udara dibungkus dengan bahan kedap suara. Sebuah majalah “Jurnal Arsitektur Taiwan” di tahun 1933 mencatat bahwa mesin pendingin ruangan di dalam museum termasuk sistem metal klorida.